Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday 31 May 2020

Seminar Mengotak-atik Google Form dan Whatapp Auto



        IGI Pesisir Barat bersama Krui Pebelajar mengadakan Seminar untuk menjawab pendidikan di era pandemi covid 19. Seminar kali ini akan fokus terhadap evaluasi pembelajaran dengan menggunakan google form dan whatsapp auto. 
        Narasumber kali ini sangat spesial karena merupakan acara pertama dari @Kruipembelajar . Guru hebat yang menjadi narasumber kali ini adalah Anggi Perdana, S.Pd.,Gr. yang merupakan guru SMA N 1 Bintan Pesisir, Kepulauan Riau. Finalis inobel kemendikbud 2019  ini aktif dalam membagikan ilmunya baik youtube, bloger, ataupun seminar dn lokakarya
       Modelator kali ini akan diisi langsung oleh Founder Krui Pembelajar yaitu Dimas Setyo Kukuh Permono,S.Pd.,Gr . Guru GGD 2016 ini aktif dalam organisasi IGI Pesisir Barat dan berkomitmen untuk mengembangkan kualitas guru khususunya di Pesisir Barat.
      Pesisir Barat beserta daerah lainya merupakan salah satu kabupaten yang terdampak akan pandemi covid 19. dengan adanya pelatihan ini diharabkan guru guru dengan mudah memberikan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik.
      Google Form dipilih pada sesi ini karena merupakan platform yang familiar dan mudah digunakan  oleh guru. Sedangkan Whatsaap Auto digunakan karena aplikasi ini paling banak digunakan oleh peserta didik. 
     Waktu pelaksanaan pada Rabu 3 Juni 2020 melalui @kruipempembelajar dan terbuka untuk umum. 


by. Dimas Setyo Kukuh Permono

Friday 22 May 2020

Teknik Membatik Alami untuk AUD ( Aris Sudiyanto,S.Pd.,Gr. )


TEKNIK
MemBatik Alami Untuk AUD
 

                                                                                                                  Oleh: Aris Sudiyanto
            Inovasi sebuah pembelajaran tiada akhirnya mulai dari teknologi dan sampai bahan alami, berkembangnya zaman inovasi-inovasi pembelajaran bermunculan. Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memahami sesuatu yang berkaitan hal-hal positif, yang pada awalnya tidak mengetahui menjadi tahu dan memahami. Proses pembelajaran tidak lepas dari media dan bahan (material), media sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau ilmu kepada siswa sedangkan bahan adalah alat untuk berkarya membuat sesuatu seperti batik, lukisan dan karya lainya. Bahan juga seperti halnya media harus dipilih yang aman dan sesuai dengan karakteristik peserta didik, bahan ini cocok tidak buat peserta didik, aman tidak, bahkan sekarang banyak bahan yang beredar seperti adanya formalin bahkan ada heroinnya (ganja), sering terungkap pada surat-surat kabar, bahkan sampai kemakanan seperti permen yang dijual ada narkobanya, ini menjadi orang tua was-was, dan harus teliti memilih bahan belajar praktik.

            Bahan yang digunakan untuk berkarya untuk Anak Usia Dini harus dipilih bahan yang aman, contonya bahan alami yang ada di sekitar lingkunyan kita, selain aman digunakan oleh anak juga ramah lingkungan. Artikel ini memuat membatik dengan bahan alami.  Membatik adalah proses menghias suatu benda, kertas, kain yang polos, dengan teknik tulis, Printing dan cap. Warna alami merupakan warna yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan yang ada di lingkungan kita, seperti Kunyit, dun suji, akar mangga, dau mangga, kulit buah manggis, getah pisang, dan lainya masih banyak dilingkungan kita jadi pewarna alami. Untuk mencuci batik supaya tidak luntur dan sebagai pengikat ada ektrak bunga tunjung (FeSO), dan getah pisang sebagai pengunci warna batik karena mengandung (C₁₄H₁₀Og) merupakan senyawa nabati yang bersifat asam, aromatik, dan memberikan rasa kesat.

            Peserta didik atau Anak-anak kita praktik membatik alami dengan bahan dan alat Kunyit, Pelepah Pisang, pensil, dan pena, semua alat ini sudah disipakan oleh gurunya atau orang tua dirumah. Praktik sekarang supaya tidak penasaran :

A.    Kegiatan 1
Menyiapkan alat dan bahan.
Alat dan Bahan
Penjelasan/Uraian
Keterangan





Gambar 1. Alat dan Bahan
(Dokumen: Aris Sudiyanto 18 Mei 2020)

1.      Kunyit untuk bahan pewarna alami.

2.      Kertas untuk media batik.

3.      Pelepah pisang sebagai alat cap batik.

4.      Pensil untuk sket awal.

5.      Pena untuk membuat isian (titik-titik)


6.      Sepidol untuk kontur (garis).

1.      Kunyit diparut dan di beri air sedikit.

2.      Pelepah pisang sudah dipotong dan disiapkan oleh guru atau orang tua.

3.      Semua bahan sudah disiapkan oleh guru atau orang tua.








B.     Kegiatan 2
Pembuatan Warna
Alat dan Bahan
Penjelasan/Uraian
Keterangan








Gambar 2. Pewarna Dari Kunyit
(Dokumen: Aris Sudiyanto 18 Mei 2020)
1.      Pewarna dari kunyit.
1.      Kunyit yang sudah diparut diberi air secukupnya.

C.    Kegiatan 3
Proses Pewarnaan
Alat dan Bahan
Penjelasan/Uraian
Keterangan







Gambar 3.  Pewarna Dari Kunyit
(Dokumen: Aris Sudiyanto 18 Mei 2020)
1.      Setelah sket sudah disiapkan
2.      Kegiatan ke-3 adalah proses pewarnaan dengan teknik cap, bisa pewarnaan berpola (Simetris) dan abstrak (asimetris)
1.      Sket disedikan oleh guru atau orang tua. Kalau Anak  sudah memahami, pertemuan selanjutnya sket bisa anak sendiri yang membuat.





D.    Kegiatan 4
Pameran Hasil Praktik karya Batik Berpola.
 
Gamba 4. Hasil Karya Batik Alami Berpola
(Dokumen: Aris Sudiyanto 18 Mei 2020)

            Gambar di atas menunjukkan hasil karya dengan teknik cap pewarna alami dari kunyit. Karya batik tersebut menggunakan pola sehingga tersusun teratur atau dalam dunia seni di sebut simetris antara kanan dan kiri memiliki keseimbangan yang sama. Kegiatan membatik ini melatih motorik halus Anak Usia Dini, kesabaran, kedisiplinan, keuletan, dan teliti. Selain itu juga melatih perhitungan/ketepatan menyusun sehingga secara automatis melatih perkembangan otak kanan dan kiri.











E.     Kegiatan 5.
Pameran Hasil  Karya Batik Tanpa Pola.

 

Gamba 5. Hasil Karya Batik Alami Tanpa Pola
(Dokumen: Aris Sudiyanto 18 Mei 2020)

            Pada gambar di atas merupakan hasil karya anak tidak menggunakan pola atau disebut dalam dunia seni karya asimetris yang memiliki arti bahwa membuat objek tidak sama antara kanan dan kiri atau tidak teratur namun tetap menggunkan prinsip harmoni dan keseimbngan. Kegiatan batik cap di atas melatih motorik halus anak dan jukan melatih perencanaan/perhitungan secara acak dan bebas.

Dari kegiatan praktik di atas semoga kita bisa praktik dengan anak-anak disekolah maupun di rumah. Kegiatan membatik alami aman bagi Anak Usia Dini selain itu juga melatih anak hidup secara ramah lingkungan dan mencintai lingkungan sekitar kita. Pewarna alami tidak sulit di dapatkan di dapur kita setiap hari kita temukan. Belajar kita buat mudah, indah, dan menyenangkan.

Keyword: Bahan, Anak Usia Dini, Pewarna Alami, Batik, motorik, simetris dan asimetris.

Daftar Pustaka.

Endang Kwartiningsih. Dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Getah Jenis dan Bagian Dari Pohon Pisang Sebagai Zat PewarnaAlami Tekstil. ISSN: 1412-9124.

www.batik.com. Diakses pada tanggal 18 Mei 2020 jam 09.45 WIB.

www.warnaalami.com. Diakses pada tanggal 18 Mei 2020 jam 10.09 WIB.







Lampiran 1. Hasil Karya Simetris



Lampiran 2. Hasil Karya Asimetris



Post. Admin
IGI Pesisir Barat


Monday 18 May 2020

TEKNIK Mendongeng Untuk AUD


TEKNIK
Mendongeng Untuk AUD









                          Oleh: Aris Sudiyanto


 



Friday 15 May 2020

Media Reuse Untuk AUD


Media Reuse Untuk AUD
igi pesisir barat

Gambar 1. Anak Sedang Membuat Prakarya Tempat Pensil dari Bahan Reuse
(Dok. Aris Sudiyanto.2014 TK Aisyiyah Sedan, Sleman, Yogyakarta)

            Media pembelajar dengan bergilirnya waktu akan berkembang mengikuti trend, pada zaman sekarang media pendidika yang berbasis IT, untuk menjawab anak-anak melenial yang sudah canggih mengaplikasikan digital. Pembahasan media pembelajaran tidak ada habisnya pasti ada inovasi-inovasi supaya anak itu tertarik untuk belajar. Media pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan pesan, pesan apa ? kalau di dunia pendidikan pesannya adalah sebuah materi atau ilmu, alat menyampaikan pesan tidak harus yang mahal, namun harus aman digunakan oleh anak. Judul di atas sangat menggelitik apa yang dimaksud dengan Reuse ? bukanya itu sampah ? amankah untuk Anak Usia Dini ? pertanyaan di depan benar Reuse adalah sampah di dalam benak pikiran kita, amankah, pasti aman kita sebagai pendidik cari media yang aman.
            Reused berarti menggunakan kembali dengan fungsi yang sama atau fungsi lain, jadi benda yang habis pakai digunakan kembali. Media Reuse adalah alat untuk menyampaikan pesan menggunakan bahan benda bekas yang dapat digunakan kembali. Pemilihan media harus aman digunakan oleh anak apa lagi ini anak usia dini jadi tingkat keamanan harus diutamakan, dalam benda-benda bekas pasti banyak yang aman digunakan sebagai media kita sebagi pendidik harus memilihnya dengan jeli. Konsep pendidikan Anak Usia Dini yaitu belajar sambil bermain, atau main sambil belajar, jadi 80% anak itu belajarnya didapat dari permainan. Media Reuse ini bisa mengenalkan aspek Matematika, Bahasa, Sosial, Agama, Seni dan Ketrampilan, dan Motorik. Selain kampanye mengurangi sampah juga untuk media pembelajaran ramah lingkungan dan anak-anak, bukan masalah media ini ketinggalan namun media ini sangat membantu anak untuk kreatif dan inovatif. Di bawah ini kita bahas aplikasi media Reuse:
Contoh Media Reuse 1
MEDIA
ASPEK
CAPAIAN
KETERANGAN
                        

Gambar 2. Media Reuse  Kotak  Susu Bekas
(Dok: Aris Sudiyanto. 15 Mei 2020)
Matematika
Diawali dengan memperkenalkan matematika dasar.
Anak-anak kita lihat Kotak susu ini bentuknya apa ? persegi panjang buk ! pinter. Jadi anak sudah mengenal satu bentuk persegi Panjang.
Anak-anak jumlahnya Kotak ini berapa ? satu buk !

Di jelaskan sambil ditulis di papan tulis. Persegi panjang dan angka satu.

Jadi anak sudah mengenal angka satu, sambil di tulis di papan tulis.
Kita bisa kembangka lagi kalau kita buka kotak susu bisa untuk mengenalkan jaring-jaring balok, jadi dengan satu media ini bisa memberikan informasi banyak
Bahasa
Diawali dengan mengenal macam-macam bahasa.
Anak-anak kotak susu ini ibu balik berbentuk apa ? pesersegi juga buk.
Ada warna apa saja ? hijau, putih.
Jadi anak sudah mengenal kosakata pesegi panjang. Warna hijau, dan putih. Sudah tiga kosa kata di dapat. Ingat sambil di motivasi dan di tulis diperagakan supaya anak-anak memahami dan tahu
Sosial
Diawali dengan pengenalan lingkungan sekitar kita.
Anak-anak kalau kotak susu ini di buang sembarangan boleh tidak ? tidak bu guru harus di buang di tempat sampah, supaya tidak banjir.
Anak sambil di beri stimulus ya. Jadi anak sudah memahami tentang sosial lingkungan kita.
Agama
Dimulai tentang Akhlak.
Anak-anak kalau kita memberi sebuah barang kepada orang lain wajib yang baik atau yang kurang baik ? yang baik buk terus menggunakan tangan mana ? kanan buk.
Anak-anak kalau kotak susu ini kita buang sembarangan termasuk akhlak terpuji atau tercela ? tercela buk
Perlu kita sadari dengan stimulus satu media bekas ternyata anak-anak sudah bisa menyimpulkan, menganlisa sejauh itu. Namun ingat ini harus ada stimulus yang baik dalam belajar. Ini hanya sebuah tulisan harus praktik langsung

Seni dan Ketrampilan
Dimulai dengan perkenalan warna dan benda kegunaan.
Anak-anak di kotak ini ada warna apa saja ? Biru, Hijau, merah
Anak-anak kalau kita gunting atasnya terus kita hias bisa untuk tempat pesil. Anak di beri stimulus ini, jadi anak juga belajar ketrampilan.
Ayo anak-anak hari ini kita membuat tempat pensil
Secara tidak langsung anak mengenal warna.
Anak-anak mampu membuat pensil pasti kita kaget dengan motivasi anak-anak pasti bisa. Pengalaman saya nagajat di TK dan AUD pesimis anak bisa namun ternyata bisa. Lihat gambar 1.
Motorik
Ajak anak-anak membuat prakarya kotak pensil dari bekas kotak susu, disitu pasti ada kegiatan menggunting,  menempel, memegang, dan menyusun ini sudah motorik halus.
Kadang kita tidak sadar ternyata hasilnya besar. Selamat mencoba Bunda-bunda AUD

Kegiatan belajar dengan Media Reuse kotak Susu di atas adalah contoh, kita bisa mengembangkan sendiri dan bahasa yang disukai anak-anak.

















Contoh Media Reuse 2
MEDIA
ASPEK
CAPAIAN
KETERANGAN
                        

Gambar 3. Media Reuse Bengkus Biskuit
(Dok: Aris Sudiyanto. 15 Mei 2020)
Matematika
Diawali dengan memperkenalkan matematika dasar.
Anak-anak jumlahnya bungkus biskuit  ini berapa ? satu buk !
Nah kalau ibuk ambil satu bungkus ada berapa ? dua buk

Dijelaskan terlebih dahulu tentang bilangan.
Jadi anak sudah mengenal angka satu, dan dua sambil di tulis di papan tulis.

Kita bisa kembangka lagi dengan bahan bungkus bekas Malkist.

Bahasa
Diawali dengan mengenal macam-macam bahasa.
Anak-anak bekas bungkus Malkist ini ada gambar apa saja ? gandum buk, roti buk, coklat buk.
Jadi anak sudah mengenal kosa kata gandum, roti, coklat. Sudah tiga bahasa yang anak kenal, tinggal kita mengolah lagi supaya banyak kosakata.
Sosial
Diawali dengan pengenalan lingkungan sekitar kita.
Anak-anak kalau pastik ini di buang sembarangan boleh tidak ? tidak bu guru harus di buang di tempat sampah, supaya tidak banjir.
Kalau plastik ini kita bakar boleh tidak ? tidak buk.
Anak sambil diberi stimulus. Jadi anak sudah memahami tentang sosial lingkungan kita.

Kita jelaskan kita bakar menyembakan polusi udara, dan pemicu kebakaran.


Agama
Dimulai tentang Akhlak.
Anak-anak kalau pastik  ini kita buang sembarangan termasuk akhlak terpuji atau tercela ? tercela buk.

Ayo anak-anak hari ini kita belajar Doa di jauhkan dari bencana.

Perlu kita sadari dengan setimulus satu media bekas ternyata anak-anak sudah bisa menyimpulkan, menganlisa sejauh itu. Namun ingat ini harus ada setimulus yang baik dalam belajar. Ini hanya sebuah tulisan harus praktik langsung
Mengenal doa
Seni dan Ketrampilan
Dimulai dengan perkenalan warna dan benda kegunaan.
Anak-anak di kotak ini ada warna apa saja ? coklat, kuning, merah
Anak-anak mari kita hari ini membauat dompet dari plastik bekas biskuit malkis ya ? ia buk. Plastik ini kita lipat, nanti kita rangkai menjadi dompet.
Secara tidak langsung anak mengenal warna.
Anak di ajak membuat dompet dari palstik bekas malkis, ini sudah seni dan ketrampilan
Motorik
Ajak anak-anak membuat prakarya membuat dompet dari plastik bekas biskuit Malkist, disitu pasti ada kegiatan menggunting, melipat, dan   merangkai, dan menyusun ini sudah motorik halus.
Kadang kita tidak sadar ternyata hasilnya besar. Selamat mencoba Bunda-bunda AUD

Kegiatan belajar dengan Media Reuse bungkus Biskuit Malkist  di atas adalah contoh, kita bisa mengembangkan sendiri dan bahasa yang disukai anak-anak.
Contoh Media Reuse 3
MEDIA
ASPEK
CAPAIAN
KETERANGAN
                        

Gambar 4. Media Reuse Tutup Botol Mineral
(Dok: Aris Sudiyanto. 15 Mei 2020)
Matematika
Diawali dengan memperkenalkan matematika dasar.
Anak-anak jumlahnya tutup botol  ini berapa ?  tiga  buk !
Nah kalau ibuk ambil satu bungkus ada berapa ? dua buk
Kalau tutup botol saya ambil satu jadi berapa ? dua buk.
Kalau tutup botol tambah satu jadi berapa ? empat buk.
Kalau kita lihat tutup botol ini berbentuk apa nak ? linhkaran buk

Dijelaskan terlebih dahulu tentang bilangan.
Jadi anak sudah mengenal angka tiga sambil di tulis di papan tulis.
Anak sudah mengetahui pengurangan dan penjumlahan
Mengenal bentuk lingkaran
Kita bisa kembangka lagi dengan bahan tutup botol.

Bahasa
Diawali dengan mengenal macam-macam bahasa.
Anak-anak tutup botol  ini warna apa  ? biru muda dan biru tua buk.
Jadi anak sudah mengenal kosakata biru mudan dan biru tua Sudah dua  bahasa yang anak kenal, tinggal kita mengolah lagi supaya banyak kosakata.
Sosial
Diawali dengan pengenalan lingkungan sekitar kita.
Anak-anak kalau tutup botol ini di buang sembarangan boleh tidak ? tidak bu guru harus di buang di tempat sampah, supaya tidak banjir.
Kalau plastik ini kita bakar boleh tidak ? tidak buk.
Anak sambil di beri stimulus ya. Jadi anak sudah memahami tentang sosial lingkungan kita.

Kita jelaskan kita bakar menyembakan polusi udara, dan pemicu kebakaran.
Agama
Dimulai tentang Akhlak.
Anak-anak kalau tutup botol   ini kita buat bermain lempar-lemparan  akhlak terpuji atau tercela ? tercela buk.
Kita hari ini belajar berdoa di jauhkan dari orang yang tidak baik (Jahat) ya ? ayo anak-anak tirukan ibu ya.  

Perlu kita sadari dengan setimulus satu media bekas ternyata anak-anak sudah bisa menyimpulkan, menganlisa sejauh itu. Namun ingat ini harus ada stimulus yang baik dalam belajar. Ini hanya sebuah tulisan harus praktik langsung
Mengenal doa.

Seni dan Ketrampilan
Dimulai dengan perkenalan warna dan benda kegunaan.
Anak-anak tutup botol  ini ada warna apa saja ? biru tua dan muda buk/pak
Anak-anak mari kita hari ini membauat tempat tisu dari tutup botol, !

Secara tidak langsung anak mengenal warna biru tua dan biru muda
Anak-anak di ajak membauat tempat tisu daari tutup botol, yang perlu kita siapkan adalah kotak/kardus kecil bekas bungkus roti atau wafer, setelah itu tutup botol di tempel di kotak dengan lem sehingga membentuk tempat tisu. Selamat mencoba bunda AUD
Motorik
Ajak anak-anak membuat prakarya membuat tempat tisu  dari tutup botol air mineral, disitu pasti ada kegiatan menyusun, menggunting, dan   merangkai ini sudah motorik halus.
Kadang kita tidak sadar ternyata hasilnya besar. Selamat mencoba Bunda-bunda AUD

Kegiatan belajar dengan Media Reuse bungkus Biskuit Malkist  di atas adalah contoh, kita bisa mengembangkan sendiri dan bahasa yang disukai anak-anak.
            Setelah melihat macam-macam Media Reuse memberikan kesimpulan bahwa Media Reuse mudah di dapat dan aman dengan anak. Kita sebagai orang tua dan guru bisa mencoba mempraktikkan di rumah atau disekolah. Selamat mencoba.

Keyword: Media, Reuse, Motorik Halus, Anak Usia Dini

Oleh: Aris Sudiyanto, S.Pd., Gr.
Ketua IGI Pesisir Barat

Ragam Cerita Belajar Daring di masa Pandemi

  Ragam Cerita   Belajar Daring di masa Pandemi Oleh : Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos        Tepatnya Tanggal 13 Juli 2020, sekolah kami...